Rabu, 22 September 2010

Kunci Hati (Part 1)

Dibalik jari jemari sang gadis

Air meliak-liuk menari membasahi tangan manis yang menutupi wajahnya

Tak seorang pun tahu

Bahkan jika itu angin, ia berusaha keras agar angin pun tak tahu

Tidak tahu betapa sakit, perih dan hancurnya hati yang senantiasa ia jaga dengan segenap jiwanya

Hati yang mulus itu, sobek sudah

Bahkan tak utuh

Kepingannya berserakan entah dimana

Untuk mencarinya pun, sang gadis tak bisa

Ia tidak terbiasa dengan penggalan hatinya

Ia tidak terbiasa dengan kekalutan dan ketakutan akan kehilangan

Tapi tanpa ia sadari, ia telah banyak kehilangan

Kehilangan sesuatu yang selama ini menjadi tumpuan hidupnya

Ia duduk bersimpuh

Termenung dengan pipi yang semakin basah

Putus asa tanpa harapan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar