Dibalik jari jemari sang gadis
Air meliak-liuk menari membasahi tangan manis yang menutupi wajahnya
Tak seorang pun tahu
Bahkan jika itu angin, ia berusaha keras agar angin pun tak tahu
Tidak tahu betapa sakit, perih dan hancurnya hati yang senantiasa ia jaga dengan segenap jiwanya
Hati yang mulus itu, sobek sudah
Bahkan tak utuh
Kepingannya berserakan entah dimana
Untuk mencarinya pun, sang gadis tak bisa
Ia tidak terbiasa dengan penggalan hatinya
Ia tidak terbiasa dengan kekalutan dan ketakutan akan kehilangan
Tapi tanpa ia sadari, ia telah banyak kehilangan
Kehilangan sesuatu yang selama ini menjadi tumpuan hidupnya
Ia duduk bersimpuh
Termenung dengan pipi yang semakin basah
Putus asa tanpa harapan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar